Jumat, 07 Februari 2020

Rumah


Bagi sebagian orang rumah adalah tempat kembalinya pulang, tempat ternyaman, tempat terbaik meluapkan keluh kesah tentang apa yang sedang dijalani menghadapi keruhnya kehidupan dunia. Ya bahagia sekali jika kenyataannya seperti itu, bersyukur sekali jika kalian adalah orang yang bisa merasakan nikmatnya RUMAH sebagai tempat sebaik-baiknya pulang.

Tapi tidak untuk sebagian orang. beberapa dari mereka ada yang menganggap Rumah bukan tempat terbaik untuk pulang, bukan tempat terbaik untuk meluapkan keluh kesah karna menghadapi keruhnya dunia, bukan juga tempat ternyaman ketika lelah melanda. Mungkin kata yang tepat untuk manusia yang merasakan bagian ini adalah *menyedihkan*.
Hey jangan cepat berasumsi kalian adalah manusia terpilih yang Tuhan kasih Ujian ini, kalian harus kembali sadar bahwa Tuhan kalian adil karna Tuhan pasti memberikan porsinya sesuai kesanggupan kalian, karna Tuhan menganggap kalian Mampu dan bisa melewatinya.

Enggak gampang ternyata menjadi manusia.
Semakin dewasa aku semakin belajar, semakin kembali sadar. Kita lahir dalam keadaan sendiri dan kembali ke Tuhan pun dalam keadaan sendiri. Ya kenyataannya memang seperti itu ketika Tuhan bilang "Tugasmu sudah selesai didunia" kamu harus siap bahwa kamu akan bertemu Tuhan dalam keadaan sendiri.
Keluarga dan teman hanya Tuhan pinjamkan  ketika kita didunia, Tuhan pinjamkan ke kita ketika kita melewati rangkaian sedih, kecewa, sakit hati, bahagia. Iya semua itu skenario yang Tuhan rancang untuk kita, agar kita belajar, agar kita memperbaiki, agar kita mengerti, kembali sadar dan kembali berusaha lagi.
Bukan malah menyerah lalu mengutuki diri seakan-akan kamu adalah makhluk paling tidak beruntung di dunia.

Jangan ya. Jangan menyerah sekali lagi. Sejauh ini kamu sudah Hebat, kamu sudah bisa melewatinya, sabar sedikit lagi, atur napas, coba diingat lagi hal hal bahagia yang bikin kamu kembali bersyukur dan mengingat "ternyata Tuhan punya maksud baik". lalu lanjutkan perjalananmu lagi menjadi manusia dibumi.

Manfaatkan sisa waktu yang diberikan oleh Tuhan.setidaknya ketika kamu dipanggil Tuhan yang orang-orang ingat baiknya kamu bukan buruknya.

Terakhir penggalan lirik  "lagu pejalan-sisir tanah"
 semoga menemani kalian juga

Siapakah kita ini, manusia
Yang dalam diam, riuh, ragu, dan tak mampu
Ada rahasia, tidak rahasia
Ada di sini ada di situ
Diseret-seret waktu

Kita berjalan saja masih,
Terus berjalan
Meskipun kita tak tau
B'rapa jauh, jalan ini nanti


-, Lov